Shalom saudara yang dikasihi Tuhan. Kita kembali berjumpa di dalam kasih Tuhan. Hari ini kita akan belajar mengenai hati yang bersyukur.
Ayat Renungan: Mazmur 107: 31 – “Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.”
Tahukah saudara, dengan mengucap syukur kita bisa menjadi pribadi yang kaya. Bukan saja dalam harta, tetapi kaya di dalam hikmat, kasih, keadilan, tuntunan dan dalam banyak hal.
Hari ini, kita akan belajar dari Mazmur 107: 31, yang berkata, “Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa mengucap syukur sangat penting dan bermanfaat bagi kita. Salah satunya adalah dengan kita mengucap syukur, kita bisa mengenal pribadi Allah itu, baik kasih-Nya, sukacita-Nya hingga rencana-Nya.
Satu hal yang perlu kita pelajari hari ini adalah mari bayangkan jika kita sudah hidup selama 30 tahun di dunia ini. Atau Anda mungkin masih berusia remaja saat ini. Berapa usia Anda, coba hitung dari seluruh kehidupan Anda, dari sejak lahir sampai hari ini berapa banyak daftar kebaikan Tuhan yang bisa Anda tulis. Mari selidiki setiap hal baik yang sudah kita alami, mulai dari perlindungan, berkat hingga kebaikan-Nya. Entah Anda punya orangtua, punya saudara, keponakan atau siapapun yang perlu Anda syukuri. Mari tuliskan semua hal yang bisa Anda syukuri hari ini.
Saat Anda membuat setiap daftar itu, Anda bisa membayangkan setiap perjalanan yang sudah Anda lewati. Dengan itu, keadaan kurang baik yang kita alami tidak lagi menjadi fokus kita. Inilah manfaat penting dari mengucap syukur yang bisa kita rasakan.
Mengucap syukur bukanlah hal yang otomatis bisa kita lakukan. Tetapi kita perlu belajar untuk memandang setiap hal yang kita lewati dari sudut pandang Tuhan.
Action: Kapan terakhir kali Anda menuliskan atau menceritakan pengalaman hidup Anda dan mensyukurinya? Ini waktunya Anda kembali merefleksikan diri dengan setiap kebaikan Tuhan.
©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia